Musuhku Sahabatku
Musuhku Sahabatku
Suatu hari di kelas.
“TOK TOK TOK” “TOK TOK
TOK” (suara ketukan dari pintu dan seorang gadis perempuan berkerudung memasuk
ke kelas 86)
Melinda : “permisi apakah benar ini kelas 86?
Guru : “iya, benar ini kelas 86 ada
perlu apa ya?”
Melinda : “saya murid baru di sini
perkenalkan nama saya Melinda Maudina”
Guru : “oh iya, selamat datang
melinda. Silahkan duduk di samping anak yang berkerudung itu dan kerjakanlah
tugasnya” (kata guru sambil menunjuk Annisa)
Setelah mengerjakan soal.
Guru :”Waktunya sudah habis ayo
kumpulkan tugas kalian sekarang”
Anak-anak panik karena belum selesai tapi Melinda dan Annisa
sudah mengumpulkan tugasny ke meja guru dan guru pun memeriksanya.
Guru :” Melinda, Annisa nilai kalian
ini bagus-bagus, tapi kenapa nilainya sama, kalian menyontek ya?”
Melinda&Annisa:
“Engga bu, mungkin dia bu yang nyontek” (saling tunjuk-menunjuk)
Guru : “ya sudah janganbertengkar
sekarang kalian boleh ber istirahat sekarang”
Saat istirahat Melinda dan Annisa
berfikiran sama yaitu kenapa nilai aku bisa sama pasti dia menyontek ke aku,
meyebalkan sekali anak itu. Sejak itu Melinda dan Annisa saling bermusuhan tapi
permusuhan itu tidak akan terjadi lama dan harus di akhiri.
Guru : “Melinda, Annisa harap kemari
sebentar”
Melinda&Annisa:
“iya bu, ada apa?” (sambil bertatapan sinis)
Guru : “Besok akan ada tamu dari
sekolah lain, kalian dalah murid-murid yang pandai di kelas ini ibu harap
kalian bisa bekerjasama untuk mewawancarai tamu itu besok.”
Melinda&Annisa:
“Dia bu, ibu yakin nih?” (bertatapan dengen prnuh kekesalan)
Guru : “ya, ibu yakin kalian berdua
bisa bekerja sama kok.”
Sejak mendapat tugas itu Melinda dan
Annisa menjadi dekat dan mereka menjadi sahabat yang sangat dekat ternyata
semua fikiran mereka saat itu salah semua. Sekarang mereka sama-sama berfikir
kalau dia adalah sahabat terbaiknya yang pernah ia miliki, tapi akan kah
persahabatan itu akan bertahan lama?
Melinda : “Annisa kemana ya, sudah hampir
seminggutidak masuk sekolah katanya sih ada urusan tapi urusan apa ya
kira-kira?” (guman Melinda dalam hatinya yang sedang bersedih)
Guru : “Anak-anak kita sepertinya
mulai besok tidak kan bertemu dengan Annisa lagi karna Annisa akan piindah
sekolah mengikuti orang tuanya bekerja di luar kota”
Hati Melinda sungguh bertambah sedih
mendengar ucapan Bu guru tadi karna sahabat terbaiknya akan pergi
meninggalkanya dan tidak mengabarinya, sepulang sekolah Melinda pun langsung
berlari sekuat tenaga menuju rumah Annisa ia hendak menghampirinya, ia melihat
Annisa sudah memasuki mobil dan rumahny tampak kosong dengan barang-barang yang
sudah di angkut oleh truk, Melinda berlari lebih kencang namun..
“Bruug!”
(suara gemuruh terdengar dari belakang mobil Annisa)
Annisa pun turun untuk melihat apa
yang terjadi, dan ia melihat melinda tertabrak motor dan sepertinya pingsan di
tengah jalan. Annisa pun segera membawa sahabatnya itu ke rumah sakit.
Melinda :”Annisa jangan pergi, Annisa jangan
pergi” (guman melinda ketika tidur)
Annisa : “Tenang Mel, aku ada di sini aku
akan menemani mu” (senyum Annisa sambil memegang tangan Melinda)
Melinda : “Ih, kok aku ada di sini, kok kamu
gk jadi pindah rumah sih?” (kata Melinda terbangun dengan panik)
Annisa : “Tadi kamu tertabrak motor jadi
aku bawa kamu ke sini, soal pindahan aku mah biarin yang penting kamu selamat
sekarang” (hibur Annisa)
Melinda : “Gk papa tuh nis kamu?”
Annisa :”Iya gk papa kok, sekarang aku
juga mau minta maaf sama kamu karna pergi belum pamitan sama kamu”
Melinda : “Iya gk papa kok yang penting
sekarang udah kan?”
Annisa : “Aku takut gk bisa pergi dari
kamu sahabat terbaik aku, mangkany aku gk pamitan sama kamu, sebagai ucapan
maaf aku lagi aku akan akan nemenin kamu di sini sampai besok kamu boleh
pulang”
Melinda : “Makasih ya nis, kamu emng sahabat
aku yang paling baik. Aku harap kamu bisa terus jadi sahabat aku selamanya”
Annisa : “Iya, walau jarak memisahkan kita
tapi kita tetap akan menjadi sahabat untuk selamanya.”
Melinda&Annisa:
“JANJI” (kata Melinda dan Annisa sambil melilitkan kelingking mereka dan
tersenyum bahagia)
Tamat~
Ciptaan:-Annisa
Latifa Chasanah
-Melinda Maudina
Comments
Post a Comment