MPKMB IPB, Aku Dibuat Jatuh Cinta Kebali


“Semangat ya… semangat ya… semangat, semangat, semangat”

Riuhnya suara penuh semangat itu terdengar jelas dari pojok ruangan ini, kamar kecil disebuah kontrakan yang cukup dikatakan pedalaman. Suara yang bersautan dengan lantangnya mengalahkan suara sound system di malam itu. Aku terseyum mendengarnya, waktu memang sudah jauh berputar ya….

Lampu-lampu panggung gemerlap sangat berpadu dengan dekorasi yang sangat megah menyambutku di kampus pertanian kota hujan ini. Suara penyemangat itu kembali terdengar, lalu disertai bayangan senyuman manis dari wajah penuh lelah kaka-kaka penanggung jawab kelompok. Waktu memang sudah berputar, suara itu membawaku ke sebuah panggung besar, membuatku tidak tidur sampai pagi selama lima hari. Melakukan yang sebaik mungkin agar lampu-lampu panggung yang gemerlap itu dapat menyambut para pahlawan pertanian di masa depan. Waktu memang sedah berputar, suara itu kini terdengar kembali dan mengantarkan berjuta kenangan.

MPKMB IPB atau Masa Pengenalan Kampus Mahasiswa Baru IPB, adalah sebuah ajang paling bergengsi di kampus hijau ini. Acara ini benar-benar di luar pemikiranku mengenai gambaran OSPEK kampus dari kabar angin yang terdengar, tak ada  perpeloncoan, tak ada perintah-perintah aneh, acara ini benar-benar menyambutku saat menginjakkan kaki di perguruan tinggi negri ini. Aku dibuat jatuh cinta. Visualisasiku dimanjakan hingga raga terbuai arus hebat acara ini.

Dari menjadi peserta, kemudian panitia, dan sekarang menjadi pengamat, acara ini selalu membuat kejutan, memaksaku untuk kembali jatuh cinta padanya. Gelombang positif akan merasuki tubuhmu, hingga kau percaya masa depan negri yang kaya ini ada di tangan pahlawan pertanian seperti dirimu. Pangan adalah hal terpenting bagi sebuah bangsa, dan kau berada di kampus yang bertanggung jawab pada  pangan negri ini. Aku dibuat jatuh cinta pada almamater baru ini. Namun lebih dari itu, acara ini menyadarkan bahwa memajukan pertanian tak hanya menjadi petani. Perpaduan konsep dari MPKMB 53  yang luar biasa hebat berpadu dengan keindahan visualisasinya, membuatku tercengang. Posternya yang keren, media sosialnya yang kreatif, logo acara yang unik, maskot yang lucu, hingga sebuah rekor dunia yang dipecahkan oleh kami para mahasiswa baru, benar-benar membuatku jatuh cinta.
Ini meriahnya penutupan MPKMB 53, sebagai peserta dulu aku mengaggap ini keren banget, udah kaya DWP :v lagu official untuk angakatan aku sangat asik diperdengarkan, maskot dan rektor ikut bernyanyi.


Pengisi acara MPKMB 53 orang-orang hebat yang mampu memotivasi

Keceriaan Peserta saat perang jargon antar kelompok, beda biru yang kami pegang bernama pom pom terbuat dari botol 1,5 yang dibungkus dengan kertas metalik berwarna sesuai kelompok, benda ini akan kami dendangkan sekeras-kerasnya saat jargon

Formasi MPKMB 53 yang terbuat dari dupleks ditempel kertas print, dupleks ini penuh kode nomor, megang ini sangat berat dan panas :'

Ini rekor dunia yang berhasil dipecahkan!

Masuk tipi yey

Masuk koran juga yey

Ini ledekan kami, ada sebuah divisi bernama Komisi Disiplin, Komdis singkatnya. Mereka adalah kaka-kaka galak yang selalu memarahi kami ketika salah, dan memobilisasi kami dengan kata-kata tertera di atas wkwk sumpah mereka disiplin banget :v

Kita ga disuru yg aneh2, cukup baju item putih, ga bole ketat dan transparan, harus panjang, terus pake caping. ini foto hari terakhir memakai ikat kepala bertuliskan 'garda pejuang' untuk turun aksi, di tangan kami ada lightstick yg glow in the dark :3 buat dwp-an~

Aku yang telah dibuat jatuh cinta, kemudian bergabung pada kepanitiaan terbesar di IPB ini pada tahun berikutnya. Membawa mimpi agar cinta ini bisa dirasakan para mahasiswa baru di tahun berikutnya. Ini adalah kepanitiaan terbesar di ipb, dengan pendaftar 1000 orang dan diterima sekitar 400 orang. Kepanitiaan yang memaksamu mengeluarkan semua ide, energi dan waktu. Libur kami direngut 2 bulan lamanya, kami dipaksa berfikir dan menyelaraskan hati pada konsep yang dapat dikatakan gila, dan kami juga dipaksa mengeluarkan energi besar untuk kerja lembur bahkan nilai dan kesehatan di pertaruhkan, tanpa dibayar. Aneh! Namun kami tetap melakukannya atas dasar kecintaan hebat pada almamater ini.
Aku bergabung di MPKMB 54 dalam divisi konseptor, DDB atau desain dekorasi dan branding, dan berfokus pada dekor. Saat menjadi peserta inilah yang paling aku kagumi. Kami diayomi oleh pemimpin hebat dan bekerja sama dengan orang-orang kreatif, relasi besar seketika terhubung dalam kepanitiaan ini. Memang lelah, namun menyenangkan, dan kini dirindukan. Setiap hari berkutat dengan cat dan tinner, rasanya aku fobia tinner sejak saat itu, bahkan pernah terbawa menjadi mimpi buruk. Bermain lem dan cutter, memotong busa hati dan menjadikaannya baju baja ksatria hingga kostum kamen rider berbagai warna. Bersahabat dengan sterefoam dan triplek. Menaiki dinding panggung 15 m, menyatukan kain hitam agar dinding tinggi itu tertutupi.  Lalu berkenalan dengan gerinda dan baja ringan. Beradu pendapat dengan acara, menantikan longstran dengan oleh-olehnya, membuat stiker line dan ig bersama desain, kemudian beradu filosofi bersama branding. Pengalaman unik, yang cukup dirindu.


Kini, kamar kecil dengan cat biru ini dipenuhi dengan kenangan itu. Sebagai pengamat MPKMB 55, aku bangga. Balas dendam dari para panitia tahun lalu yang kembali ikut andil sangat hebat. Acara ini di puji berbagai pihak karna prestasinya yang memecahkan rekor dunia dengan 3D formasinya. Penutupannya juga sangat hebat, pencahayaan berpadu sound system dan megahnya panggung, aku harap dapat menanamkan cinta pada para anak baru ini. Aku tahu, dibalik suksesnya formasi itu, pasti ada banyak orang yang mengorbankan waktu tidurnya, tidur dimana saja karna terlalu lelah, tidak mandi berhari-hari, laptop yang kelelahan mengatur ribuan piksel itu, panitia yang datang sangat pagi memasang tali pembatas, keringat yang menetes dari para pemantau di lapangan, hingga hujatan para peserta saat menahan panas dan lama. Namun mereka semua tersenyum bangga saat karyanya dikenang.

Aku dibuat jatuh cinta kembali pada acara ini, suara-suara penyemangat itu masih terdengar bergema dari kamar kecilku. Membangkitkan semangat yang hadir dari kecintaan atas almamater ini, kecintaan yang membangkitkan semagat berkarya untuk negri. Ini adalah acara MOS di kampus pertanian terbaik di kota bogor menurutku, bagaimana denganmu?

Comments

Popular Posts